Hutan Lindung Sangat Cocok Bagi Habitat Merak Hijau

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jogjakarta melepas empat burung merak hijau (Pavo muticus) di sabana Sadengan, kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), wilayah Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Jumat (12/12) siang.

Pelepasliaran satwa itu dilakukan oleh Kepala BKSDA Jogjakarta Amy Nurwati dengan didampingi, antara lain, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Bambang Dahono Adji dan Kepala TNAP Kholid Indarto. Juga jajaran Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Baluran, BKSDA Kabupaten Banyuwangi, dan Forpimka Tegaldlimo.

Amy mengatakan, empat burung merak itu hasil penyitaan tim gabungan BKSDA dan aparat keamanan Jogjakarta. Saat operasi tersebut, sebenarnya ada sebelas merak. ”Yang kami lepas baru empat ekor,” katanya.

Kepala BKSDA Kota Yogyakarta, Purwanto SH, menerangkan, hasil sitaan merak hijau itu sampai kini dititipkan ke Senang. “Pelepasliaran, nanti direncanakan bakal dikerjakan oleh Direktur Konservasi keanekaragaman Hayati (KKH) Kemenhut, suara burung Bambang Dahono Aji, ” kata Purwanto di sela penandaan satwa tersebut di Yogyakarta.

Dia menerangkan, pelepasliaran empat ekor merak ke habitatnya bakal dikerjakan pada 11 serta 12 Desember yang akan datang. Sebelumnya dilepasliarkan, butuh dimasukkan ke kandang habituasi. Ini ditujukan untuk memperkenalkan empat burung itu ke lingkungan yang bakal jadi habitatnya. Berikut cara membedakan cucak ijo jantan dan betina “Empat merak itu telah di check kesehatannya. Hasil laboratorium teliti darah dinyatakan keadaan merak itu bagus, ” tuturnya.

Pelepasliaran empat merak itu, papar dia, didasari beberapa alasan. Salah satunya menyeimbangkan jumlah merak jantan dan betina di Alas Purwo, khususnya di Sadengan. ”Sebelas ekor merak itu semua jantan. Kalau kami lepas semua, nanti ada pemaksaan breeding,”dalihnya. Kami hadirkan dowload suara blackthroat dengan kicau suara blackthroat gacor untuk file mp3 suara blackthroat panjang ngekek.

Sebelum dilepas, sebelas merak itu dititipkan di Kebun Binatang Gembira Loka, Jogjakarta. Selama berada di Gembira Loka, satwa lindung itu dijadikan koleksi bahan edukasi. ”Sebetulnya Gembira Loka juga butuh koleksi merak,” jelasnya.

Empat merak yang dilepas itu, tambah Amy, sudah melalui pemeriksaan kesehatan dan analisis animal behavior oleh pihak Kebun Binatang Gembira Loka dan BKSDA Jogjakarta. Selain itu, pengujian telah dilakukan oleh Balai Besar Veteriner, Wates, Jogjakarta, soal kemungkinan satwa tersebut mengidap avian influenza. ”Hasil pemeriksaan negatif. Artinya, satwa itu aman dilepasliarkan,” papar dia. Nah simak cara membedakan jalak suren jantan dan betina atau melihat semua jenis kolibri atau dikenal jenis burung madu lengkap.

DirekturKonservasi KeanekaragamanHayati Kemenhut Bambang Dahono Adji mengatakan, pelepasliaran di Alas Purwo itu diharapkan bisa melestarikan merak hijau. Sebab, ada daya dukung pangan dan ruang untuk hewan tersebut. ”Di sini (TNAP, Red), sumber pakannya tersedia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala TNAP Kholid Indarto mengaku optimistis pelepasliaran merak hijau di Alas Purwo itu membawa hasil yang baik. Hal tersebut didasarkan pada ketersediaan sumber pakan yang melimpah. ”Di sini (TNAP, Red), pakan dan air ada,” ujarnya.

Sebagai tambahan akan kami berikan trik untuk cara membedakan murai batu jantan dan betina serta trik cara membedakan pleci jantan dan betina entah itu masih yang masih anakan, trotolan, bakalan hingga yang sudah dewasa.

Berdasar monitoring di Sadengan, tambah dia, tercatat ada 47 merak dan 126 banteng. Dari jumlah itu, khusus merak terpantau berkeliaran dengan anaknya. ”Artinya bisa berkembang biak,”.